Berwisata di Kota yang Indah di Paling Ujung Bumi, Ittoqqortoormiit Kota Tanpa Mobil dan Sinyal Ponsel

Ski-jungle - Biasanya ketika berlibur, para turis ingin merencakanannya sebaik mungkin ke tempat indah yang mereka inginkan. Tapi sebuah kota di Greenland Timur akan memberikan pengalaman berlibur yang mungkin tak bisa dilupakan.

Kota Ittoqqortoormiit yang berada di Greenland Timur terletak sangat jauh dari peradaban, tanpa mobil dan sinyal ponsel.

Kota yang terletak di tepi laut yang beku, adalah satu-satunya wilayah yang berpenghuni di garis pantai yang sangat indah di selatan Taman Nasional Greenland.

Kepadatan penduduk Greenland adalah 0,0 orang per kilometer persegi, dan tiga perempat dari 57.000 warganya tinggal di Nuuk, ibu kota, yang terletak di pantai barat.

Dilansir CNN, dalam jarak 1.000 km di sekitar Ittoqqortoormiit hampir tidak ada tempat tinggal manusia.

Tetapi di sana terdapat wisma berlantai kayu yang dilengkapi dengan lemari es dan DVD tahun 90-an. Tentu wisma tersebut bisa disebut sebagai salah satu resort paling terpencil di dunia.

Penduduk Ittoqqortoormiit semuanya memiliki listrik dan pemanas sentral, serta Wi-Fi di pusat rekreasi lokal. Mereka bisa memesan paket dari Amazon yang tiba dengan pesawat sewaan setiap dua bulan sekali dari Islandia.

Untuk makanan, whelk dan rusa kutub jadi pilihan utama usai mereka berburu di expanse atau laut. Saat makan malam, penduduk di sana harus mengenakan mantel bulu beruang kutub dan sarung tangan anjing laut.

Untuk menuju ke kota ini, para turis harus terbang ke Akureyri, yang merupakan pusat pengamatan paus di Islandia. Kemudian melanjutkan penerbangan dari Akureyri ke Constable Factor di Greenland.

Penerbangan itu memakan waktu 90 menit dan dijadwalkan dua kali seminggu dengan Air Iceland. Setelah itu, naik helikopter 15 menit ke Ittoqqortoormiit dengan penerbangan yang dioperasikan oleh Air Greenland.

Apa Saja yang Biasa Penduduk Kota Ittoqqortoormiit Lakukan?


Saat waktu luang, mereka biasanya pergi menggunakan kereta luncur anjing, sambil memberi makan hewan peliharaan mereka dengan anjing laut yang ditombak menggunakan batu es runcing.

Anak-anak di sana juga telah diperingatkan untuk tidak membawa kereta luncur jauh-jauh, karena mereka bisa saja berhadapan dengan beruang kutub yang berkeliaran.

Selama beberapa dekade, penduduk kota ini sangat mandiri, karena menghasilkan uang dari berburu beruang kutub dan paus.

Tapi sekarang, penduduk di sana diharapkan bisa menjadikan rumah mereka sebagai penginapan untuk turis asing yang menyukai petualangan.

Jika ada turis yang ingin menginap, di sana ada Ittoqqortoormiit Bed and breakfast yang harganya dibanderol mulai dari 90 dolar Amerika atau sekitar Rp 1,2 juta per malam.

Di penginapan ini terdapat beberapa fasilitas, seperti ruang duduk bersama, televisi, DVD, dan dapur. Meskipun tidak ada restoran di kota, tetapi ada grocery store yang lengkap. Jika mahal, para tamu dapat meminta lebih banyak makanan tradisional.

Bagaimana Cuaca di Kota Ittoqqortoormiit


Untuk para turis yang ingin berlibur ke sana, perhatikan lagi suhunya. Karena pada pukul 14.00 waktu setempat, cuaca di sana sudah gelap gulita dengan suhu minus 25 derajat celsius.

Padahal beberapa jam sebelumnya sinar matahari masih terlihat menyinari kota ini biarpun lemah.

Dengan suhu sedingin itu, jika turis berkeliaran menggunakan mobil salju, akan sangat sulit untuk dinavigasi demi kembali ke wisma tempat mereka menginap.

Suasana yang sunyi akan menambah kesunyian di kota itu. Para turis akan tetap ditemani oleh pemandu yang memastikan semuanya akan pulang dengan selamat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Myanmar Masih Dalam Kondisi Darurat, Perang Saudara Masih Menghantui

Negara Kuba Sedang Bersiap Menyambut Wisatawan Internasional

Melihat Sumur-sumur Jaman Dahulu Bekas Peninggalan Nabi Sulaiman yang di Buat Oleh Pasukan Jin